Hosting Indonesia

Senin, 25 April 2011

Ingin Menjadi Pengusaha Sukses

Heheheheee.... pengen nulis tapi pengen cengengesan dulu... judulnya tuh yang pengen bikin malu sendiri...

Pengen jadi pengusaha sukses kok malu, biarlah... semua manusia pasti punya keinginan sukses dibidangnya masing-masing, tidak dipungkiri bahwa keinginan itu pasti ada disetiap hati insan manusia ceilehhh...


Bambang Heru PW

Contohnya ini neh.. orangnya...
Pengennya dari dulu gak mau jadi Pegawai Negeri Sipil, karena Bapaknya sudah jadi pegawai negeri, kalau sekitar tahun 2000 dulu sebutan pegawai negeri di identikkan dengan pegawai "ngeri", mungkin karena sudah terpatri di otaknya bahwa pegawai negeri itu bayarannya kecil, buang-buang waktu, kayak pengangguran tak kentara.. ada pelajarannya tuh di SMP waktu itu. akhirnya orang ini berkomitmen pengen jadi pengusaha alias wiraswasta.. moga aja jadi pengusaha beneran.. Amin..

Sejak keluar dari pendidikan D1, di salah satu lembaga pendidikan di Malang dia langsung diterima kerja di Kediri, yaitu di lembaga pendidikan juga. Tahu gak apa yang dikerjakan pertama kali? Melipat-lipat kertas undangan yang mau dikirimkan ke murid-murid sekolah di seluruh karesidenan kediri.. woww.. banyak banget.. trus apalagi yah kerjaannya... jadi tukang bersih-bersih, jadi tukang kebun juga, tukang sebar brosur juga di lampu merah, warung-warung makan.. bahkan pagi2 sekali pergi ke stadion brawijaya Kediri untuk olah raga lari-lari sambil bawa brosur sambil ngasihkan ke orang-orang yang lagi lari pagi hehehe... kalau ingat sih, sempat berpikir ... Sampai segitunya yach...

Tapi dia bangga bisa melakukan itu semua karena sukses/berhasil  meningkatkan jumlah siswa kursusan di lembaga tersebut. Tapi ... tahu gak, kata manajerku waktu itu "Mbang, kamu nyebarin brosur kemana aja, kok siswanya banyak ceweknya?" sambil cengengesan aku jawab "yang nyebar brosur orangnya ganteng pak, jadi yang berminat daftar ya banyak ceweknya, yang cowoknya udah kalah saingan dulu pak, jadi gak mau daftar" Hahahahahaaaa.... maklum waktu itu masih muda, jadi yang terlihat kebanyakan kaum hawa, jadi yang diberi brosur kebanyakan para wanita... yang penting sudah dapat menambah penghasilan lembaga... hehehe.

Akhirnya, diangkat deh jadi instruktur komputer... tapi apalagi yang terjadi... wowww.. dikejar-kejar murid-murid cewek mulu... indahhhnyaaa.. xixixixi.. gak papa yah mengenang masa lalu...ada gak enaknya neh... "di tinggal pacar nikah dengan orang lain... hmm jadi sedih..." (jadi pengen buat cerpen neh ceritanya) entar aja wes.. kalau ada waktu.

To be Continue...
Nyambung cerita lagi neh... karena patah hati, akhirnya yang punya foto tuh minta pindah di cabang Jember, akhirnya dikabulkan.. dan mulai berpikir baru lagi yaitu ingin mencari duit sebanyak-banyaknya supaya tidak dikecewain cewek lagi. dan memutuskan untuk kuliah sambil kerja di salah satu Universitas di Jember, ambil jurusan Elektronika arus lemah. singkat cerita... semester VI dia keluar, karena di ajak salah satu teman kerja di Bali, yaitu di salah satu penerbit buku dari Solo. 2 tahun di jalani hidup di Bali sebagai salesman buku pelajaran sekolah (LKS khususnya), dengan prestasi gemilang. saat itu, apa yang dia inginkan tercapai.. dari mulai pengen HP (saat itu tahun 2002), sepeda motor Honda GL, sampai komputer sudah dapat diraih.. dengan cara Cash sssss... (wewww... sombong amat...) Soalnya Si Amat sombong banget sihh.. hehehe.. lanjut  cerita...

Akhirnya membuka Warung Chines Foods di Kabupaten Badung-Bali, dengan tenaga kerjanya Adik kandung dan Adik Ipar, walhasil warung berjalan 1 tahun.. terkendala dengan harus pindah ke Penerbit Buku Cabang Kediri. akhirnya, adik-adiknya tidak sanggup di Bali sendirian karena kakaknya tercinta keluar dari Pulau Bali.. singkat cerita.. Warung ditutup dan Adik-adiknya balik lagi ke Jember... Hmmm Kasihann...
Di Kediri... Tidak sesuai harapan, ternyata buku di Kediri sering terlambat, sedangkan dia sendiri ditempatkan di wilayah Blitar, bolak-balik kediri Blitar setiap hari (jauh.. ya jauhlah hehehe...) singkat cerita lagi, karena tidak sesuai harapan akhirnya mengundurkan diri dari Penerbit Buku tersebut. dan kemudian Balik lagi ke kota kelahirannya Jember.
Di Jember, kerja serabutan dengan teman-teman... awalnya jualan Kecap produksi Lokal, keliling di sekitar wilayah Jember, mungkin karena rasa kecap yang belum pasti, antara botol yang satu dengan lainnya masih ada perbedaan rasa, dan tiap produksi.. rasa yang di hasilkan berbeda dengan produksi sebelumnya.. akhirnya pasar kurang bagus.. yah berhenti wes jualan kecap hehehe...
Habis jualan kecap, pindah lagi jualan obat kuat botolan.. hihihihi.. home industri buatan anak-anak banyuwangi, kenalan dari salah satu teman... saat jualan obat kuat ini, salah satu tukang parkir yang punya warung dan dia titipi bilang "Mas, obatnya kurang manjur... awalnya tok bagus tapi ronde kedua KO... hahahaha...." akupun tersipu-sipu malu.. ternyata jualan obat kuat ini banyak godaannya, apalagi yang di titipi ibu-ibu penjaga warung, komentarnya lucu-lucu.. jadi senyum-senyum sendiri kalau ingat... tidak lama jualan obat kuat, kira-kira 1 bulan... berhenti deh...
Habis berhenti jualan kecap, dia mencoba lagi usaha lain... ada tawaran jualan busana muslim, ambil dan dikirim langsung dari perajinnya di Tulungagung... hasilnya lumayan sih, per baju dapat hasil Rp. 10.000,- waktu itu tahun 2005, desainnya menarik dan lumayan bagus.. dia jualnya dengan cara grosir yaitu dengan datang ke Butik-butik di sekitar kota Jember dan minimal pengambilan minimal 3 potong... namun lagi-lagi dikecawakan, setelah pengiriman ke-6 kalinya, ternyata yang dikirim adalah baju-baju BS, sebelumnya dia tidak tahu kalau baju tersebut banyak yang cacat, ada yang modelnya miring, berlubang, tidak simetris dll. karena di kembalikan sama pemilik Butik, akhirnya tahu kalau yang dikirim itu adalah kiriman BS... Kecewa dech...karena jengkel, akhirnya dikirim balik ke Tulungagung dan berniat untuk menghentikan usaha tersebut. Gagal maning... gagal maning.... cape deh.. oh tidak ternyata.. setelah usaha busana muslim berhenti, dia mencoba lagi peruntungan di bidang yang lama yaitu Menjadi Distributor penerbit buku lagi.

Usaha Buku Pelajaran. dengan modal BPKB sepeda motor dan STTB SMU dia bernegosiasi dengan salah satu penerbit buku yang ada di Surabaya, alhasil permohonannya di terima dan jadilah distributor buku, waktu itu buku Pelajaran Praktek komputer untuk SMP. Beberapa sekolah di SMP Negeri Jember menggunakan buku tersebut, target sudah terpenuhi... namun, terkendala dengan modal yang cuma jaminan BPKB dan STTB sehingga, pengiriman dari Surabaya dibatasi senilai Rp. 10.000.000,00.. karena waktu itu pendidikan model semesteran yaitu 6 bulan sekali baru dapat menjual lagi... dapat dibayangkan cuma berapa hasil yang didapatkan dan harus menjalani selama 6 bulan, berkeluarga dan beranak satu... akhirnya, banting setir lagi...

Usaha Jual Pulsa kecil-kecilan di rumah kontrakan, selama 3 bulan jalan dan rumah letaknya di perumahan... hasilnyapun sangat tipis... hihihihi... namun, tanpa sengaja anak-anak perumahan tahu kalau dia punya komputer dan ada gamenya.. pertama mereka pinjam untuk main game kecil. lama-lama makin banyak anak-anak yang pengen main dan ada yang usul... "om, disewain aja komputernya.. biar anak-anak tidak rebutan main".. bagus juga ide anak itu. setelah ngobrol sama istri, dengan modal awalnya 1 komputer milik sendiri, aku sewakan 1 jam 1.000 hmmm... cuma supaya yang main tidak bertengkar...karena sudah biasa anak-anak kecil saling ancam mengancam dengan sesama temannya.

dari 1 komputer, istriku mencoba melobi kakak iparnya tuk pinjam komputer.. kakaknya mahasiswa ITB saat itu, dan membawa komputer tersebut dari Bandung ke Jember demi adiknya naik kereta api hihihi... akhirnya jadilah 2 komputer... singkat cerita, pinjam duit ke Bapak mertua untuk beli komputer, jadilah 5 komputer pentium 3... lumayan.. akhirnya usaha tersebut dikembangkan dengan rental pengetikan, jadilah game, rental pengetikan dan Servis Komputer dan diberilah nama usahanya ASCOM Komputer. selama kurang lebih 1,5 tahun berjalan.

Setelah itu, ada keinginan untuk meningkatkan usahanya... singkat cerita, lobi teman-teman yang mau di ajak kerjasama modal akhirnya dapat modal BPKB pinjaman dari teman dan di agunankan ke salah satu Bank di kota Jember. Jadilah, Warnet Komputer ASCOM. dan menggandeng salah satu teman untuk kerjasama. namun, sangat disayangkan.. hanya berjalan 6 bulan setelah membuka warnet... BUBAARRRR.... dengan alasan ada ketidakcocokan kerjasama. sangat disayangkan...

Masih tidak putus asa, dengan modal 2 komputer bekas warnet.. dia mencoba bangkit lagi dengan membuka rental komputer di kampus Jember dan menggandeng salah satu teman yang lain yang usaha counter pulsa. dengan cara bagi tempat usaha dalam satu ruangan. akhirnya, jadi. namun, hanya berjalan kurang 3 bulan, karena ada tawaran di salah satu perusahaan Cash Service cabang Surabaya dari salah satu kenalan yang kost di daerah situ. mungkin karena putus asa, tawaran sebagai seorang sopirpun dia terima.. alhasil diapun bekerja  di PT.G4S sebagai sopir.

Mungkin sudah nasibnya baik, training sudah dijalani selama 3 bulan, namun 2 bulan pertama ternyata terjadi kecelakaan di sekitar wilayah jalan Gajah Mada Jember, Nabrak Kijang karena ngerem mendadak.. masih baru lagi... waduuuhhh... ada-ada aja... singkat cerita keluar uang 1 juta untuk mengganti... nasibbbb... nasibbb.... namun, ada kabar baik lagi.. dia dipromosikan menjadi kasir padahal belum selesai masa training menjadi sopir... (off the record: waktu nabrak, tidak dilaporkan ke perusahaan, tapi diam-diam ssstttt... hehehe)

Akhirnya lagi.. lagi lagi akhirnya... aku diangkat jadi kasir tetapi masih training lagi 1 bulan di surabaya. Musibah lagi, 1 minggu kurang dalam masa training... eh lha kok kecelakaan lagi, nabrak orang naik sepeda motor yang tanpa lampu sama sekali, tepat di tikungan dan itu terjadi di waktu pagi buta saat dalam perjalanan ke Jombang naik sepeda motor untuk menjenguk anak-anak dan istri yang tinggal bersama orang tuanya di Jombang... hmmmm.... masuk rumah sakit RSUD Patran Jember... selama kurang lebih 1 bulan aku tidak masuk kerja sama sekali, karena belum bisa berjalan, salah satu atau salah dua tulang kaki ada yang patah. singkat cerita, aku menjadi kasir dan aku jalani selama kurang lebih 1,5 tahun....
Nah... ternyata masih ada perjuangan dibidang usaha yang lain. Kontrak kerja selama 2 tahun di PT. G4S surabaya ternyata tidak bisa dia selesaikan sampai tuntas. kenapa??? istri mengandung lagi anak ke-3, karena selama kerja tersebut dia berpisah jarak antara Jember - Jombang. akhirnya diambil keputusan untuk mengundurkan diri, padahal masih 6 bulan lagi untuk menuntaskan kontraknya. Syukurlah akhirnya diterima surat pengunduran dirinya tapi, gaji dan uang lembur tidak diperoleh dengan alasan perusahaan belum habis masa kontrak. akhirnya NGA-PLO......
Singkat cerita, pindah ke kota Jombang dan melakukan pekerjaan yang sudah dijalani istri. apakah itu? Produksi Susu kedelai. Jadi sales dehhh... alhamdulillah ada aja pendapatan yang diterima. Neh foto lagi nyeles:
Apapun dilakukan eh dikerjakan yang penting halal. demi anak istri dan masa depan, apa yang ada harus dilakukan karena tuntutan dan kebutuhan hidup setiap hari tidak bisa di hindari. Namun, usaha susu kedelai yang dilakukan oleh Om Bam ini lumayan. hasilnya dapat digunakan untuk menyekolahkan dan memberi jajan untuk anak-anaknya. untuk kebutuhan setiap haripun dapat terpenuhi. meski hujan terus mengguyur alhamdulillah rejeki dari jualan susu kedelai masih dibuka sama yang diatas. Namun, keinginan utamanya masih tidak pernah padam. meski sehari-hari produksi susu kedelai tapi dia masih tetap mencari celah untuk usaha yang diinginkan dan sesuai dengan harapannya. salah satunya adalah terus mencoba untuk mencari peluang. Nah, salah satunya adalah bersama teman lamanya dia bersepakat untuk membuka usaha bidang komputer yaitu Jasa Webdesign di kota Jombang dan diberi nama Graha Webdesign. inilah foto disela-sela habis produksi dan menunggu proses perebusan susu kedelai dia melakukan kegiatannya.


Artikel "Susu Kedelai Nyonya Widi" Tanpa bahan pengawet dan Gula 100% Asli lho Artikel url

Minggu, 24 April 2011

Sandiaga Tawarkan Gagasan Indonesia Setara

SANUR-kabarbisnis.com: Kandidat calon ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno, menegaskan niatnya untuk menjadikan Kadin sebagai alat untuk menggerakkan semua lini potensi ekonomi menuju Indonesia yang setara. Termasuk mendorong Provinsi Bali menjadi hub industri kreatif Indonesia.

Penegasan Sandi, panggilan akrab Sandiaga S. Uno, disampaikan kepada para wartawan media cetak dan elektronik di usai menjadi pembicara dialog ekonomi bersama Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan dan Ketua Umum Kadin Bali Gde Sumarjaya Linggih SE, yang diselenggarakan Kadin Bali, di Sanur Paradise Hotel, Jumat (30/7/2010).

Dikatakan Sandi, yang kini menjabat Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang UMKM dan Koperasi itu, Kadin harus menjadi lokomotif untuk mengembalikan kejayaan ekonomi Indonesia, dengan fokus mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah dan UMKM. Karena itu, sebagai calon ketua umum Kadin, dirinya menawarkan gagasan yang disebut dengan Indonesia Setara. 

“Saya yakin, Kadin bisa menjadi kekuatan nyata untuk menyetarakan Indonesia. Setara dalam peluang, perhatin dan  kemajuan. Yang implementasinya diterapkan dalam kesetaraan antara pusat dan daerah, antara usaha mikro-menengah dengan usaha besar, antara tua dan muda dan antara yang miskin dan kaya," urainya.

 

Peraih penghargaan Entrepreneur of the year in 2008 dan Asia 21 young leaders initiative versi Asian Society, tahun 2008 ini menyatakan Indonesia memiliki semua potensi untuk menjadi negara dengan kekuatan ekonomi yang diperhitungkan dunia. “Tetapi sayangnya kita kehilangan arah dan rasa percaya diri, sehingga kita kehilangan semangat untuk menciptakan reputasi. Ini karena kita sibuk dengan perselisihan dan saling menyalahkan dalam hal apapun,” urainya. 

Bali misalnya, dengan pertumbuhan ekonomi 4,42 persen ternyata belum dinikmati sepenuhnya oleh pengusaha kecil, yang banyak bergeraak di industri kreatif. “Ini yang mesti didorong oleh semua pihak, terutama Kadin. Sehingga Bali benar-benar bisa menjadi hub Indonesia bagi industri kreatif. Saya yakin, bila secara sistematis kita disain dan direct, maka angka pertumbuhan akan meningkat, dan semakin dinikmati pengusaha kecil dan menengah,” urai Sandi. 

Lantas dari mana memulai? Pria 41 tahun ini yakin Kadin dapat melakukan tugas mulia itu. Dengan tiga fokus bidang garap. Yakni, memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah, untuk memperkuat sendi-sendi perekonomian nasional. Menciptakan iklim bisnis yang kondusif, untuk membangun dunia usaha Indonesia, dan mempertahankan pasar domestik, sekaligus menembus pasar internasional. 

Untuk itu, tambahnya, Kadin harus fokus. Harus punya energi dan semangat besar dengan berorientasi pada pertumbuhan ekonomi daerah. “Kalau saya dipercaya memimpin Kadin, saya akan melepaskan semua jabatan eksekutif di perusahaan, dan saya siap mendermakan diri saya sepenuhnya untuk kemajuan dunia usaha dan UMKM melalui Kadin,” tukas alumnus George Washington University ini. 

Kadin Bali

Dalam kesempatan itu, kepada wartawan, Ketua Umum Kadin Bali Gde Sumarjaya Linggih SE, atau yang akrab dipanggil Demer menyatakan Kadin Bali mendukung gagasan yang ditawarkan Sandiaga. Pihaknya juga berharap, bila Sandiaga terpilih sebagai ketua umum Kadin Indonesia, tidak lupa dengan Bali, terutama gagasan untuk mewujudkan Bali sebagai hub industri kreatif di Indonesia.

“Kadin Bali memang telah menyiapkan ruangan khusus di kantor Kadin, untuk pelatihan dan short course, yang bisa diisi 50 peserta. Itu nanti kita prioritaskan untuk melatih para pengusaha kecil dan menengah Bali. Dan akan lebih baik kalau disupport oleh Kadin Indonesia,” papar Demer.

Anggota DPR RI Komisi VI ini juga siap memperjuangkan tawaran Sandiaga agar lahir UU Lembaga Keuangan Mikro. Sehingga pengusaha UMKM mendapat solusi permodalan, yang selama ini menjadi kendala utama, selain pasar dan SDM. “Saya sependapat dengan Bung Sandi, bahwa kredit adalah juga hak asasi manusia. Atau lebih tepatnya hak asasi pengusaha. Siapapun pengusaha, punya hak untuk mendapat akses kredit,” tuturnya. 

Namun ketika ditanya apakah Kadin Bali telah bulat mendukung Sandi? Demer mengelak. Dia mengaku akan mengadakan rapat dengan pengurus Kadin Bali. “Nanti saya tanyakan kepada para pengurus, ini ada jarum jatuh, mana yang kita pilih. Kan begitu mekanismenya,” pungkasnya. (sefdin)